Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2011

Nama-nama Jepang dan Pekerjaannya

Kuraba Sakumu -> Pencopet. Sayabisa Urusi -> Calo. Nikita Sukanari -> Penari di tempat hiburan. Samakami Sampepagi -> Cewek penghibur di nightclub. Takasi Kamucoba -> Sales door to door. Kosewa Rumaku -> Pemilik rumah kontrakan. Kitakasi Murasaja -> Seorang pemilik toko. Minumi Kabeh -> Seorang pemabuk. Yukasi Kitaterima -> Kasir. Akusuka Takuti -> Preman. Mukamu Sayabedaki -> Pekerja salon. Sini Takupotongi -> Tukang pangkas. Ayodiri Satusatu -> Pemimpin upacara baris-berbaris. Takada Gaji -> Pengangguran. Aigaya Sanasini -> Fotomodel. Kitabuka Kamupoto -> Fotomodel porno. Akubuka Kamumasuki -> Penjaga pintu gerbang. Sukabawa Sayuri -> Tukang sayur. Tyada Ruma -> Gelandangan. Yukira Kitaawasi -> Pengawas Pajak. Kanji Kitakasi -> Tukang jual tepung. Maunya Chiumi -> Parfum tester. Kusabuni Itunoda -> Tukang cuci. Satemura Oke -> Tukang sate. Disini Adaguchi -> Penjual keramik. Masimuda M

Tingkatan Alay Menurut Gaya Tulisannya

Sekarang ini banyak banget alay-alay bergentayangan di dunia. Salah satu ciri dari alay tersebut adalah tulisannya yang aneh dan di luar nalar serta akal sehat. Di sini, saya akan mengklasifikasikan alay-alay ke beberapa tingkatan atau strata menurut dari tulisan mereka (di sini saya bukan mau ngebahas alay dari wajah atau penampilannya, Karena menurut saya, wajah adalah pemberian dari Tuhan yang merupakan anugerah untuk kita. Kalo tulisan kan emang biasanya dibuat oleh para alay itu sendiri). CIKAL BAKAL ALAY Cikal bakal alay berasal dari penulisan yang mencampur antara huruf kapital dan tidak. Contoh : “laPer.. mAo maKan tAi kaMbiNg duLu aaHh...” Pernah dengar teori yang bilang kalo awal ketertarikan seseorang tehadap narkoba adalah bermula dari ketertarikan orang tersebut terhadap rokok? saya nggak setuju, Karna nggak semua perokok tertarik dan akhirnya menjadi seorang junkie atau pemakai narkoba

Tambo Cerenti : Orang Kuantan adalah Orang Melayu

Ditulis oleh : Roberta   Berbagai penelitian arkeologi, etnolinguistik, hingga kebudayaan di seluruh dunia mengatakan bahwa orang Kuantan adalah Melayu. Ketika gelombang arus migrasi pertama sekitar 1000 tahun SM orang Melayu masuk ke nusantara mereka mendiami pesisir Pulau Sumatra, kemudian mereka mulai masuk secara evolusi ke pedalaman, singgah di berbagai pinggiran sungai di sepanjang 4 sungai di Riau, yaitu Sungai Indragiri/Kuantan, Siak, Kampar, dan Rokan. Orang ini saat ini disebut dengan proto Melayu (Melayu Tua), dan sekarang disebut pula dengan masyarakat suku Asli, seperti Talang Mamak, Sakai, Bonai, Akit, Duanu, dll. Setelah bermastutin di tepi-tepi sungai mereka terus merasuk masuk ke hulu. Khusus di Indragiri mereka singgah dan bermastautin di Kuantan, dan seterusnya sampai pula di Minangkabau. Setelah itu terjadi lagi gelombang kedua arus masuk ke Nusantara dan melakukan perjalanan dengan proses evolusi memudiki sungai. Sebagian singgah di rantau-rantau sungai di Riau da

Kerajaan Kandis - Kuantan (Bagian 2)

  Kamis, 25 Maret 2010 21:26 TIDAK diketahui secara pasti, berapa lama Kerajaan Kandis-Kuantan ini berdiri. Data yang ada sangat minim dan tidak mampu menjelaskan secara lebih detil mengenai kisah kerajaan ini. Namun ada informasi yang menyebutkan bahwa ketika Kuantan berdiri menggantikan Kandis, ibukota kerajaan yang semula di Padang Candi dipindahkan ke Sintuo, seberang Koto Telukkuantan sekarang ini. Daerah kekuasaan Kerajaan Kandis-Kuantan lebih kurang meliputi daerah Kuantan sekarang ini, yaitu mulai dari hulu Batang Kuantan, negeri Lubuk Ambacang sampai ke Cerenti. Negeri Kuantan disebut juga Rantau Nan Kurang Esa Dua puluh. Di setiap desa, ada tanah yang disebut tanah koto. Tanah koto ini adalah tanah perumahan yang menjadi milik bersama seluruh warga negeri. Setiap koto dikelilingi oleh parit yang lebar dan dalam pada tiga bagian sisinya, sedangkan satu sisi lain biasa

Kerajaan di Kuantan Singingi

oleh : RANTAU OSO NAN KURANG DUO PULUA    Kerajaan Kandis Tidak diketahui secara pasti, kapan berdirinya kerajaan Kandis. Yang pasti, kerajaan ini memang ada dan merupakan kerajaan tua yang keberadaannya mendahului Kuantan. Dalam kitab Negara Kertagama, terdapat nama-nama daerah di Sumatra yang termasuk dalam Kerajaan Majapahit. Kandis merupakan salah satu daerah yang disebut.Ibukota kerajaan Kandis diperkirakan berada di desa Sangau (Kecamatan Kuantan Mudik) yang sekarang dinamakan Padang Candi. Menurut situs Melayu online Padang Candi sebagai bukti keberadaan kerajaan Kandis pada masa dulu. Ditempat tersebut masih bisa ditemukan reruntuhan bangunan dan batu bata kuno disungai sekitarnya masih sering diketemukan mata kail,dihalaman rumah,dikebun masih sering ditemukan keramik kuno,anting,gelang emas dsb. tentang batu bata kuno tsb, diperkirakan merupakan reruntuhan candi tempat pemujaan/sembahyang agama hindu. Padang Candi untuk sementara ini masih dianggap sebagai pusat Keraj

Jalur Kedatangan Pendiri Nagari Pariangan

Gambar
Jalur Kedatangan Pendiri Pariangan lewat aliran Batang Kuantan   http://mozaikminang.files.wordpress.com/2009/10/track_lengkap.gif

Kerajaan Koto Alang di Kuantan, Tempat Asal Pendiri Nagari Pariangan

Gambar
Situs Kerajaan Koto Alang ini telah sangat lama terlupakan. Hanya beberapa Tokoh adat yang tetap menjaganya. Walau dijaga, tetap saja tak lepas dari tangan jahil yang suka memperjual belikan Benda Cagar Budaya (BCB) yang terdapat di lokasi Situs Kerajaan Koto Alang ini. Pemerintah setempat nyaris tidak mengetahui keberadaannya (atau pura-pura tidak tahu). Hati terasa perih ketika Situs Kerajaan Koto Alang terabaikan begitu saja. Maka saya mencoba menelusurinya. Sobat netter mau tau cerita petualangan saya menelusuri Situs Kerajaan Koto Alang ini? Silakan lanjutkan baca cerita selengkapnya. Penelusuran di Dusun Botuang Saya menelusurinya bersama seorang teman dari Koran Kampus “Bahana Mahasiswa” Universitas Riau. Dari Pekanbaru menempuh perjalanan darat menuju Kota Taluk Kuantan ibu kota Kabupaten Kuantan Singingi (Kab. Kuansing), pada minggu ketiga dan hari ketiga di bulan Oktober 2008, ujan rintik-rintik menemani perjalanan kami. Tujuannya adalah Kecamatan Kuantan Mudik

Kerajaan Kandis, Kerajaan Tertua di Sumatera

Gambar
October 17, 2009 Nenek moyang bangsa Indonesia diduga kuat oleh para Arkeolog adalah ras Austronesia. Ras ini mendarat di Kepulauan Nusantara, dan memulai peradaban neolitik. Bukti arkeologi menunjukkan bahwa budaya neolitik dimulai sekitar 5000 tahun lalu di kepulauan Nusantara. Bersamaan dengan budaya baru ini bukti antropologi menunjukkan muncul juga manusia dengan ciri fisik Mongoloid. Populasi Mongoloid ini menyebar di kawasan Nusantara sekitar 5000 sampai 3000 tahun lalu dengan membawa bahasa Austronesia dan teknologi pertanian. Di Nusantara saat ini paling tidak terdapat 50 populasi etnik Mongoloid yang mendiaminya. Budaya dan bahasa mereka tergolong dalam satu keluarga atau filum bahasa, yaitu bahasa-bahasa Austronesia yang menunjukkan mereka berasal dari satu nenek moyang. Lalu dari manakah populasi Austronesia ini berasal dan daerah manakah pertama kalinya mereka huni di Nusantara ini? Sebuah pertanyaan yang belum terjawab oleh riset sejarah selama ini. Salah satu pendeka