Dari Yulita Fitriani ke Yunita, dari Ipit ke Pipit

Namaku YULITA FITRIANA. Terpaksa ditulis dengan huruf besar karena entah mengapa, nama itu sering ditulis secara salah. Aku lahir di Baserah, 14 Juli 19 ... Tahun kelahiran itu sengaja tidak ditulis dengan lengkap. Hal itu bukan untuk membenarkan pendapat bahwa perempuan sering tidak ingin diketahui umurnya. Bukan itu alasannya. Toh, menjadi tua itu adalah kodrat...mengapa juga harus malu dengan itu. Alasan sebenarnya adalah masalah keamanan. Aku memang bukan selebritis atau pejabat, tapi aku cukup ngeri membaca penyalahgunaan data pemakai internet oleh oknum-oknum iseng dan tak bertanggung jawab. Jadi, untuk jaga-jaga saja...

Namaku YULITA FITRIANA. Aku lahir pada waktu maghrib di hari Rabu. Namanya juga zaman dahulu, jadi kelahiran itu tidak ditangani seorang dokter atau bidan, tapi cukup dukun kampung yang juga masih tergolong saudara. Kata ibuku, sewaktu lahir, aku hanya sebesar botol. Aku memang tidak bertanya lebih lanjut, sebesar botol apa. Botol kecap, botol sirup atau botol yang lain. Hanya saja aku berpikir bahwa aku terlahir dengan tubuh yang sangat mungil. Kondisi itu sempat membuat ibuku khawatir. Alhamdulillah.. sampai juga aku seumur ini.

Entah karena rasa syukur atau waktu itu banyak tamu yang datang, akhirnya pada akikahku, dua ekor kambing disembelih. Padahal wajibnya cuma satu karena aturannya memang begitu kalau yang lahir anak perempuan. Nah, pada waktu itulah namaku diproklamasikan.....

Namaku YULITA FITRIANA. Entah  mengapa, orang tuaku memberi aku dan saudara-saudaraku dengan nama yang dimulai dengan bulan kelahiran. Des..., Agus.... Sep....Feb....dan  Nov....Mungkin untuk memudahkan mengingat bulan kelahiran atau bisa juga karena waktu itu memberi nama dengan diawali nama-nama bulan itu sedang trend. Buktinya, beberapa saudaraku yang lain, namanya juga ada nama-nama bulannya. 

Namaku YULITA FITRIANA. Konon, nama itu utak-atiknya seperti ini. YULI = bulan kelahiran, TA = yang ini entah apa maksudnya, FITRI = suci, ANA = saya. Jadi, kira-kira artinya anak yang lahir di bulan Juli yang diharapkan akan menjadi suci; bersih. Ehm... sebenarnya aku juga tidak ingat, apa makna ini benar-benar kudapat dari cerita orang tuaku atau aku sendiri yang mengarang-ngarangnya .....

Namaku YULITA FITRIANA. Biasa dipanggil IPIT. Kenapa dipanggil seperti itu, sepertinya hanya karena masalah kebiasaan di kampungku. Di sana, nama-nama panggilan kadangkala terdengar "aneh". Sebut saja nama Rustam, misalnya. Dia akan dipanggil Sutom. Rusdi dipanggil Sudi, Sudarnis dipanggil Init atau Aziz dipanggil Asit, dan sebagainya. Nah, ketika aku kuliah di Yogya, sebagian tetanggaku, terutama ibu-ibu, akan memanggilku dengan nama PIPIT. Entah mengapa, sulit sekali bagi mereka untuk memanggilku IPIT. Akan tetapi, biar sajalah, walaupun nama itu seperti nama seekor burung....

Namaku YULITA FITRIANA. Kadang dipanggil FITRI, YULITA, atau  IYUL. Orang yang memanggil dengan nama FITRI, barangkali merasa lebih enak jika dibandingkan panggilan IPIT. Panggilan YULITA digunakan untuk suasana yang lebih resmi (walau di kantorku nama IPIT tetap jadi pilihan teman-teman). Sementara, panggilan IYUL hanya digunakan oleh satu orang, temanku waktu SMA dan aku sering lupa kalau IYUL  itu panggilanku!

Namaku YULITA FITRIANA. Entah mengapa nama itu terlalu sulit untuk dituliskan. Akibatnya, sering terjadi kesalahan penulisan namaku. Untungnya, di ijazah-ijazahku kesalahan itu tidak terjadi (terima kasih untuk para penulis ijazah-ijazahku!). Akan tetapi, tidak untuk dokumen-dokumen lain. Sebut saja, kartu askesku yang menulis namaku dengan YULITA FITRIANI, dengan I di belakang, bukan A. Ini kesalahan yang paling sering terjadi. Kesalahan lain adalah dengan menulis nama YULIA FITRIANA. Sekarang, huruf T-nya menghilang...Nama ini akan dijumpai pada cerita anak yang kutulis dan sebuah surat penggantian NIP-ku yang baru.

Kesalahan paling fatal terjadi ketika namaku ditulis di sebuah buku cerita anak yang berjudul "Imam Rail : Pejuang dari Kuala Cinaku". Tahu apa yang ditulis di situ? YUNITA!!!!! astagfirullah ...begitu berbedanya nama itu dengan namaku. Terus, apa iya orang akan percaya kalau cerita itu tulisanku?

Namaku YULITA FITRIANA. Mohon jangan ditulis dengan nama yang lain....

Komentar

  1. pasti kembarannya Upit

    BalasHapus
  2. ketek indak disobuik namo.. godang indak disobuik golagh..
    salam kenal Kak..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita "Sutan Nan Garang" dalam Randai Kuantan, Kab. Kuantan Singingi

Pengarang-Pengarang Riau

Kumpulan "Syair Surat Kapal" dari Kabupaten Indragiri Hulu