Randai Bujang Lapuk yang Menghibur

Laporan FEDLI AZIZ, Pekanbaru
fedli@riaupos.com

2 Januari 2011
 
Kelompok Randai Kuantan Dubalang Pekanbaru asuhan pelawak senior Fakhri Semekot beberapa waktu lalu, menampilkan kesenian tradisional Kuantan Singingi (Kuansing) di depan publik, baik Bali maupun Pekanbaru. Belum puas pada penampilan-penampilan serupa, maka Fakhri bersama anak-anak asuhnya kembali mementaskannya, tepat pada malam pergantian tahun 2010 ke 2011 di Teater Arena Terbuka Taman Budaya Riau (TBR), Jumat (31/12).

Pertunjukan tersebut cukup menghibur dengan pola randai yang tidak terpaku pada semua pemainnya dilakoni para lelaki. Fakhri bahkan memainkan para perempuan dan menjadi bentuk baru dalam pertunjukan randai Kuantan yang selama ini disaksikan masyarakat pendukungnya, maupun masyarakat umum. Tujuannya cukup sederhana, agar randai Kuantan dapat diterima oleh masyarakat luas di Indonesia, terutama Riau.
"Kami manfaatkan pergantian tahun atau malam tahun baru untuk mementaskan kembali pertunjukan randai dengan tajuk Bujang Lapuk. Saya harap, persembahan kami ini bisa menghibur dan dapat diterima banyak orang dan buktinya penikmat randai datang berbondong-bondong menyaksikan pertunjukan ini. Alhamdulillah," ulas Fakri Semekot kepada Riau Pos, usai pertunjukan sembari melepas tawanya yang khas.

Ditambahkannya, randai Kuantan memang sangat diterima, terutama oleh masyarakay Kuansing tapi Fakhri menginginkan hal lebih yakni randai bisa diterima semua kalangan dengan senang hati. Karenanya, di saat senang yakni pada malam tahun baru, dipentaskan kembali untuk lebih memasyarakatkannya. Paling tidak, kata Fakhri, nantinya randai bisa dimainkan semua orang diharapkan pula muncul kelompok-kelompok randai di kalangan pelajar Pekanbaru, khususnya.

Cerita Bujang Lapuk yang mereka bawakan pada malam kemarin, pukul 20.00 WIB di Taman Budaya Riau berkisah tentang seorang lelaki yang tak menikah hingga usia dewasa. Sudah banyak cara dan trik yang dilakukannya, bahkan ibunya, namun namanya jodoh yang menjadi rahasia Ilahi tetap tak singgah-singgah padanya. Karena merasa malu, si lelaki yang diberi nama Dolah (diperankan Fakhri Semekot) meminta izin untuk merantau ke negeri orang, sekadar mencari jodoh. Di tengah perjalanan, di tengah hutan dekat sebuah danau, Dolah melihat perempuan sedang mandi dengan gembira. Tapi saat ia ingin menghampiri, perempuan-perempuan yang ternyata putri kayangan itu terbang dan melayang ke kayangan, negeri asalnya. Keesokan harinya, Dolah kembali mengintip putri-putri itu dan mencuri selendang berwarna kuning milik putri bungsu bernama Putri Lindung Daun.

Singkat cerita, dengan bersyarat putri Lindung Daun mau menikah dengan Dolah sal tidak menceritakan asal usul putri itu. Tapi malang tak dapat di tolak, Dolah tak dapat menyimpan rahasia dan menceritakan kepada semua orang bahwa si putri itu berasal dari kayangan. Akhir cerita, si putri pun kembali ke kayangan dan Dolah kembali menjadi Bujang Lapuk karena ulahnya sendiri.(fiz)

berita lengkap http://riaupos.co.id/news/2011/01/randai-bujang-lapuk-yang-menghibur/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita "Sutan Nan Garang" dalam Randai Kuantan, Kab. Kuantan Singingi

Pengarang-Pengarang Riau

Kumpulan "Syair Surat Kapal" dari Kabupaten Indragiri Hulu